This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 15 Desember 2018

Igniton harness :

Igniton harness.
Adalah kabel penghantar tegangan listrik bertagangan tinggi dari magneto ke spark plug (busi). Ignition harness terbungkus dgn screen (semacam kawat basa) supaya tdk mengganggu radio komunikasi.

AEROFOIL : TERMINOLGY

Mean chamber line : garis lengkung yang membagi dua aerofoil antara upper surface dan lower surface.
Chord line : garis lurus yang menhubungkan antara leading edge dengan trailing edge.
Upper surface : garis lengkung bagian paling atas dari aerofoil
Lower surface : garis lengkung bagian paling bawah dari aerofoil
Max thickness : garis khayal yang mengukur tinggi dari lower surface ke upper surface 
Chord : garis khayal yang mengukur panjang aerofoil dari leading edge ke trailing edge
Leading radius : besar diameter yang dimiliki oleh leading edge.

Trailing edge : bagian paling belakang dari aerofoil
Leading edge : bagian terdepan dari aerofoil



BOUNDARY LAYER :

    Boundary layer adalah dimana kondisi sebuah wing pesawat terbang jika dilihat dalam skala yg lebih kecil memiliki lubang-lubang yang fungsinya adalah mengikat udara laminer ( udara yang bergerak secara teratur ).
NB :
Outer layer : bagian pada lubang di sisi paling atas
Inner layer : bagian paling dalam pada lubang di sisi paling bawah

PESAWAT BISA TERBANG ?

PESAWAT BISA TERBANG ?

pesawat bisa terbang karena ada 4 gaya yang saling berkesinambungan ,

- GAYA BERAT : gaya berat adalah gaya gravitasi yang arahnya kebawah , dimana pesawat mengalami gaya berat itu dari pesawat itu sendiri contohnya cargo , cockpit dll.

-GAYA THRUST : Gaya dorong yang di hasilkan oleh sistem propulsi yang arah resultanya kedepan , dimana sistem propulsi bisa berupa dorongan dan hasil pembakaran engine .

-GAYA DRAG : gaya hambat yang di hasilkan oleh arah pesawat yang berlawanan dengan arah angin .

-GAYA LIFT : gaya angkat yang di hasilkan oleh wing , dimana wing adalah bentuk 3 dimensi dari aerofoil .

PENOMORAN ENGINE PESAWAT

PENOMORAN ENGINE PESAWAT : 

   Penomoran engine pesawat menggunakan bahasa Inggris kiri dan kanan tetapi bukan left dan right melainkan port dan starboard. Port dan starboard ini kalau diartikan bahasa Indonesia yaitu kiri dan kanan, bedanya kalau left dan right itu masuk kelas kata adverb atau keterangan,kalau port dan starboard masuk kelas kata benda atau noun yang artinya sisi kiri dan sisi kanan. Jadi untuk menyebut mesin pesawat sebelah kiri kita menyebutnya port engine, kalau sebelah kanan starboard engine.
Penomoran mesin pesawat dimulai dari kiri ke kanan berdasarkan pandangan pilot, jadi hitungnya ketika kita ada di dalam kokpit, bukan ketika kalian sedang menatap pesawat dari depan. Kenapa harus dari kiri ? ingat letak duduk kapten pilot atau pilot in command. Kapten pilot duduk di sebelah kiri atau kursi kiri di kokpit. Karena jumlah mesin pesawat bermacam-macam, ada yang dua mesin, ada yang tiga, dan bahkan ada yang enam. Perbedaan jumlah mesin juga yang menyebabkan nama dan nomor mesinnya berbeda. Di bawah ini adalah gambar susunan mesin pesawat dan juga throttle atau bahasa kerennya gas pesawat.

AFTERBURNER

AFTERBURNER

  After=setelah, Burner=pembakaran, setelah pembakaran. Maksudnya pembakaran yang dilakukan setelah pembakaran, ketika di lubang exhaust menyemburkan gas panas/api untuk menambah kecepatan.
Afterburner adalah thrust augmentation, sistem penambahan thrust yang dilakukan dengan menambahkan bahan bakar kembali untuk dibakar di exhaust nozzle dengan tujuan menambah thrust atau daya dorong. Biasanya diaplikasikan pada pesawat tempur.

THRUST REVERSE

THRUST REVERSE

  Thrust reverse,sesuai namanya berarti thrust yang dibalikkan. Thrust reverse adalah proses membalikkan thrust atau gaya dorong pesawat yang ditimbulkan mesin pesawat ke arah yang berlawanan.
Thrust reverse ini salah satu pengereman yang digunakan oleh pesawat. Jenis pengereman dengan thrust reverse ini dilakukan saat landing. Saat pesawat landing, seorang pilot akan mengandalkan semua alat pengereman untuk mempercepat proses pengereman saat di runway dan salah satu cara yang digunakan adalah dengan thrust reverse.
Thrust reverse ini cara pengereman yang memberi pengaruh paling besar terhadap pengereman pesawat saat landing. Tanpa ada thrust reverse, bisa dipastikan pesawat dapat tergelincir pada ujung landasan atau overrun jika landasan tersebut memiliki panjang yang kritis untuk pendaratan sebuah pesawat.

  Ketika pesawat landing, kita bisa mengetahui kapan pesawat mengaktifkan thrust reverse. Hitunglah dalam beberapa detik setelah roda belakang menyentuh landasan dan kita akan mendengar suara gemuruh yang dikeluarkan oleh pesawat tersebut. Nah itulah thrust reverse pesawat sedang bekerja.
Jika kita ada di didalam pesawat, setelah pesawat touchdown atau menyentuh landasan pacu, akan terdengar suara gemuruh dari dalam kabin selama beberapa saat, bahkan jika kita duduk di dekat jendela yang dapat melihat mesin pesawat, maka thrust reverse dapat terlihat ketika sedang terbuka.

AEROSPIKE

AEROSPIKE

      Aerospike atau spike adalah bagian dari inlet mesin pesawat yang runcing kedepan.
Aerospike ini dibuat bukan sebagai penghias atau untuk mempercantik mesin pesawat,tetapi aerospike ini efektif digunakan saat pesawat bergerak dalam kecepatan transonic atau supersonicUdara yang masuk sebagai syarat pembakaran di dalam combustion chamber harus bergerak dalam kecepatan subsonicJika pesawat bergerak dalam kecepatan diatas mach 1,maka dibutuhkan alat supaya kecepatan udara yang masuk mesin menjadi subsonic dan alat itu adalah aerospike.
Aerospike yang terletak di didepan akan memecah aliran udara dan membentuk shock wave, sehingga udara yang terletak di belakang shock wave dan masuk ke mesin dalam kecepatan subsonic. Aerospike pada pesawat dengan kecepatan tinggi di atas kecepatan suara seperti SR-71 Blackbird memiliki aerospike yang lebih panjang dan runcing.

Fasilitas-Fasiltas Bandara

1. Sisi Udara (Air Side) : daerah yang terus menerus diawasi. Contohnya : RWY (Run-Way), TWY (Taxi-Way), Apron, Marking Sign (Mark Rambu), dan ATC (Air Traffic Control).

2. Sisi Darat (Land Side) : daerah yang tetap diawasi namun tidak seketat pengawasan terhadap Air Side. Contohnya : Terminal Penumpang & Kargo, Briefing Office, dan Kantor Meteorologi.

3. Alat Bantu Navigasi Penerbangan : ILS (Instrumen Landing System), Radar, NBD (Non-Directional Beacon), DVOR (Doppler Very High Omnidirectional Range), DME (Distance Measuring Equipment ), dan VHF-DF (Very High Frequency-Direction Finding).

4. Alat Bantu Pendaratan Visual : Marka & Rambu, RWY, VASI (Visual Approach Slope Indicator), dan PAPI (Precision Approach Path Indicator).

5. Alat Bantu Komunikasi Penerbangan : Radio

6. Berbagai Penunjang Bandara : Hanggar/Perbengkelan, Pengolahan LImbah, Incinerator (tempat untuk membakar barang-barang ilegal yang herus dimusnahkan), Pergudangan, Parking Lodge, Hotel, dan Pertokoan.

General Airport Knowledge


1. Pembagian area/daerah keamanan di bandara (PM 31 Bab 5.1.1) :

a. Daerah keamanan terbatas (instalasi2, dsb)

b. Daerah steril (Boarding Lounch, Apron, dsb)

c. Daerah terbatas (check-in area, dsb)

d. Daerah publik (siapapun boleh berada di sana)


2. Bandara ditinjau dari beberapa aspek. 

a. Aspek kepemilikan : 

- Pemerintah (bandara Sipil dan Militer)

- Swasta (contohnya bandara milik perusahaan kelapa sawit)

b. Aspek pengelolaan/ kepemimpinan bandara :

- Ka bandara/Administrator

- Kepala cabang/GM (General Manager)